Petugas kepolisian akhirnya
mendapati keterangan terduga pembunuh Enno Parinah (18) alias Indah, yang
kel4minnya dimasukkan cangkul di Kosambi, Kabupaten Tangerang saat berada di
dalam mess-nya.
Terduga diketahui bernama
Rahmat Alim pelajar SMP yang masih berusia 15 tahun, warga Gang Musala
Mustaddin, Desa Jatimulya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
Korban dengan terduga baru
kenal kurang lebih satu bulan. Kemudian pada malam kejadian, Kamis, 12 Mei 2016
sekitar pukul 23.30 WIB, tersangka dan korban janjian untuk bertemu di kamar
korban yakni di mess PT Polita Global Mandiri.
Dilansir dari merdeka.com,
setelah bertemu, keduanya pun bercumbu. Namun, saat Rahmat ingin menyetubuhi
korban, ajakan tersebut ditolak oleh korban. Mendengar itu, Rahmat kesal,
kemudian dia keluar dari kamar korban. Saat keluar kamar, Rahmat berdalih
bertemu dengan dua orang pria, yang berinisial RA dan IH.
Rahmat mengaku ditanya.
"Ngapain lo di sini, lu pacarnya Indah emang," ujar Rahmat menirukan
omongan salah seorang dari RA dan IH. Indah, kata Rahmat, adalah nama lain
korban. Kemudian Rahmat menjawabnya. "Bukan bang, saya bukan
pacarnya," ucap Rahmat.
Menurut Rahmat, tiba-tiba
saat itu Rahmat diajak kedua orang tersebut ke dalam kamar korban.
"Mungkin mau mastiin," kilah Rahmat.
Selanjutnya, begitu masuk,
pria yang berinisial IH langsung mendekap wajah korban dengan menggunakan
bantal dan menyuruh Rahmat mencari pisau di dapur.
Karena di dapur tidak ada
pisau, selanjutnya Rahmat keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain
pisau. Dia melihat cangkul yang berada tidak jauh dari kamar korban.
Kemudian Rahmat mengambil
cangkul tersebut dan kembali lagi ke kamar korban. Saat itu, kata Rahmat,
sampai di dalam kamar dengan membawa cangkul, dia melihat orang yang berinisial
IH masih mendekap wajah korban dengan menggunakan bantal. Sedangkan orang yang
berinisial RA memegangi kaki korban.
Selanjutnya IH menyuruh
Rahmat untuk memukulkan cangkul tersebut kepada korban, dan dirinya menuruti
perintah IH memukulkan cangkul tersebut ke korban dan mengenai bagian wajah
korban.
Rahmat sempat keluar kamar
karena mengaku jijik melihat kondisi korban berlumuran darah. Namun Rahmat
kembali masuk untuk memastikan korban sudah meninggal atau belum.
Melihat korban masih bernapas.
Rahmat yang masih kesal dengan perlakuan korban yang menolak diajak berhubungan
badan, langsung menggigit payudara korban sebelah kiri hingga membekas.
Setelah korban tidak
berdaya, kemudian RA menyuruh Rahmat untuk memegangi kaki korban sebelah kanan
dan membukanya. Setelah posisi korban mengangkang, selanjutnya RA menancapkan
gagang cangkul tersebut ke kemaluan korban hingga korban meninggal dunia.
Kemudian, Rahmat mengambil ponsel milik korban.
sumber : feed.id

