Baca pelan-pelan, ojo kesusu
yo le… Cak Nun dengan tegas menguraikan..
“Wis anggaplah aku ini kafir
fir…
terus opo hakmu utowo hak
wong liyo terhadap aku…
Iki menyangkut martabat
manusia….
Mengenai benar kafir tidak
orang itu….
wilayahnya Allah…..
Urusan sesrawung antar
manusia …
adalah ojo nuding-nuding
wong,…
itu merendahkan dan
menyakiti hatinya….
Sedang di dalam Islam ….
sangat dilarang menyakiti
hati orang lain….
Wis anggaplah misalnya Gus
Dur itu antek Yahudi….
terus kalian mau apa…..
Apakah kalian yakin ….
bahwa saya muslim …
Dari mana kalian tau saya
muslim?
Kalau ternyata saya hanya
akting?
Kalau darah saya halal….
wis gek ndang dipateni ….
dan okeh sing kudu
dipateni….
Allah saja masih memiliki
ruang ….
barangsiapa mau beriman maka
berimanlah….
barangsiapa mau kufur…
silakan kufur…..
Maka….
kepada orang yang kita
anggap sesat …
atau kufur….
mbok wis didongakke wae …
supaya diberi hidayah oleh
Allah…
Jangan dituding-tuding…
Itu menghina martabat
manusia…
Musuh kita adalah kesempitan
….
dan kedangkalan berpikir…
koyo JARAN….
Anda semua harus ombo…
dan jembar pikirane….
Harus mengerti kiasan…
dan konteks-konteks….
Makanya…
sebelum omong banyak tentang
Islam….
yuk belajar dulu jadi
manusia….
Manusia yang manusia itu
melu keroso loro (sakit)…
kalau ada manusia lainnya
disakiti hatinya….
Bahkan kalau kita menyakiti
orang lain …
aslinya kita sendiri juga
merasa sakit….
Manusia yang jembar dan
murni …
itu sesungguhnya pandai
merasa (rumongso/ngroso)…
Rasulullah saja ketika
diprotes sahabat …
tentang Bilal yang tak bisa
mengucap huruf Syin….
kok malah dipilih sebagai
muadzin…
justru menjawab…
pokoknya …
kalau kalian mendengar dia
mengucap sin….
padahal yang harusnya syin….
itu maksudnya syin…..
Itulah kearifan Rasulullah…
Kalau kalian tidak menerima
hal ini….
berarti kamu menghina orang
celat….
Bisa kualat kita …
Semoga #tidakgagalpaham ..
(dikutip dari Quote MH Ainun
Najib )
Sumber: Gentaloka.com

